Penyakit Sifilis – Bakteri yang bisa mengakibatkan penyakit sifilis ialah tipe Treponema pallidum. Bakteri itu mengontaminasi badan manusia lewat cedera di alat kelamin, anus, bibir, atau mulut.
Penyebaran sifilis dipacu oleh kegiatan seksual yang sudah dilakukan oleh pasiennya, seperti penetratif, sex oral, atau sex anal.
Selain tersebut, sifilis ialah penyakit menyebar yang bisa dihindari memakai alat pengaman, seperti kondom, saat beraktivitas seksual. Disamping itu, sifilis ialah penyakit yang mempunyai potensi disebarkan dari ibu pasien ke bayinya. Sifilis bawaan pada bayi baru lahir disebutkan istilah sifilis kongenital.
Keadaan sifilis kongenital pada bayi bisa dikurangkan dampak negatifnya dengan menyembuhkan penyakit itu saat sebelum ibu hamil masuk usia kehamilan empat bulan. Bakteri yang bisa mengakibatkan penyakit sifilis ialah tipe Treponema pallidum. Bakteri itu mengontaminasi badan manusia lewat cedera di alat kelamin, anus, bibir, atau mulut.
Gejalas Silitis Pada Wanita
Penyakit sifilis pada wanita berkembang dengan setahap dengan gejala yang bervariatif pada tiap tahapnya. Tetapi, tidak seluruhnya pasien sifilis mengetahui munculnya gejala sifilis, termasuk timbulnya gejala sifilis pada pria.
Berikut ialah gejala sifilis pada wanita dalam tiap tahapnya:
1. Sifilis primer
Gejala sifilis primer berbentuk cedera berwujud bundar kecil yang tidak ngilu tapi benar-benar menyebar. Cedera ini umumnya ada sekitaran tiga minggu sesudah infeksi terjadi meskipun juga bisa muncul pada waktu 10-90 hari.
Cedera dapat terjadi pada bagian serviks, vagina, anus, rektum, atau mulut dan tinggal sepanjang 2-6 minggu.
Banyak pasien sifilis yang tidak mengetahui sudah alami gejala sifilis primer. Ini Selain cedera yang ada biasanya tidak dibarengi ngilu dan akan pulih sendirinya. Tetapi, bila tidak diobati, gejala sifilis primer akan berkembang jadi sifilis sekunder.
2. Sifilis sekunder
Gejala sifilis sekunder pada wanita dapat ada 3-12 minggu sesudah gejala sifilis primer tidak teridentifikasi dan tidak diobati tepat.
Baca Juga : Intip Cara dan Tahap Penanganan Penyakit TBC
Sifilis sekunder biasanya diikuti ruam kulit yang tidak gatal di mulut, vagina, atau anus, hingga kerap disalahpahami sebagai gejala dari penyakit lain, seperti psoriasis atau lichen planus.
Pada beberapa pasiennya, sifilis sekunder bisa juga diikuti timbulnya bintik warna abu-abu atau putih (kondiloma lata) pada tempat badan yang hangat dan lembap, seperti mulut, selangkangan, atau ketiak.
Selainnya ruam dan bintik di kulit, berikut ialah gejala lain sifilis sekunder:
- Demam
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Kecapekan
- Pengurangan berat tubuh yang tidak diperkirakan
- Rambut rontok
- Sakit di kepala
- Ngilu otot
3. Sifilis laten
Bila sifilis sekunder tidak diobati, pasiennya bisa alami tahapan selanjutnya dari penyakit sifilis, yakni sifilis laten.
Tahapan laten ini muncul di 12 bulan awal sesudah berlangsungnya infeksi. Di tahapan ini, pasien sifilis tidak merasa kan gejala apa pun itu, tapi bakteri Treponema pallidum tetap ada pada tubuh.
Sifilis laten dapat berjalan sepanjang tahun saat sebelum berkembang jadi sifilis tersier.
4. Sifilis tersier
Tahapan ini dapat terjadi sekitaran 10-20 tahun sesudah infeksi sifilis awalnya. Sifilis tersier mengakibatkan kerusakan serius pada mekanisme organ, termasuk jantung, otak, mata, dan pembuluh darah, bahkan juga memberikan ancaman jiwa.
Sifilis pada wanita di tahapan tersier dapat dirasakan bila pasiennya tidak jalani penyembuhan sifilis semenjak infeksi awalnya.
Pasien sifilis tersier bisa memperlihatkan gejala berbentuk kehilangan pandangan dengan setahap, demensia, kehilangan pendengaran, kelumpuhan, mati rasa, sampai infeksi dalam otak atau sumsum tulang belakang (neurosifilis).
Leave a Reply