Ablasi retina ialah masalah pada mata berbentuk terlepasnya retina dari posisi awalannya. Gejala ablasio retina berbagai macam. Penyebab ablasio retina juga bermacam. Demikian juga pemeriksaan dan analisisnya. Di Indonesia, pengatasan ablasio retina telah semakin maju. Dokter mata dapat memberi perlakuan yang pas sesudah lakukan pemeriksaan lengkap. Karena itu, diperlukan ide dari pasien untuk tiba dan konsultasi saat rasakan gejala ablasio retina sejak dari awal.

Macam – Macam Ablasi Retina

Ablasi retina ialah keadaan genting yang terjadi saat retina terpisahkan dari susunan permukaan atasnya hingga kehilangan gizi. Retina ialah jaringan tipis yang ada di sisi dalam belakang bola mata. Saat sinar jatuh ke mata, mata akan memfokuskannya pada retina. Sinar akan diresap oleh sel khusus dalam retina dan hasilkan signal yang dibawa melalui saraf mata ke otak. Signal ini akan diterima dan diinterpretasikan dalam otak hingga kita dapat menyaksikan dunia luar.

Saat terjadi ablasi retina, rangkaian proses ini akan terusik hingga memengaruhi kekuatan pandangan. Terdapat tiga tipe ablasi retina, yaitu:

Ablasi regmatogen

Ini tipe ablasi retina ini yang umum. Ablasi regmatogen terjadi saat ada lubang atau robekan pada retina yang membuat cairan bisa masuk dan menimbun di bawah retina sampai terpisahkan dari dasarnya. Mengakibatkan, sisi retina yang lepas tidak bisa terima gizi yang diperlukan untuk hasilkan pandangan. Penyebab umum ablasi regmatogen ialah penuaan. Ada kisah miopi, aphakia, trauma tumpul punya pengaruh untuk ablasi tipe regmatogen.

Ablasi traksional

Ablasi traksional terjadi ketika berada jaringan parut yang tumbuh di atas retina. Mengakibatkan, retina tertarik dan terpisahkan dari dasarnya. Keadaan ini umumnya terjadi pada penderita diabetes yang tidak teratasi.

Ablasi eksudatif

Dalam tipe ablasi retina ini, cairan menimbun di bawah retina tanpa lubang atau sela. Pemicunya ialah degradasi makula (masalah pandangan di tengah-tengah sektor pandang) berkaitan dengan umur, tumor, infeksi, atau luka mata. Beberapa penyakit mekanismeik seperti hipertensi malignan, eklamsia dan gagal ginjal adalah risiko ablasi eksudatif.

Baca Juga : Bintitan Buat Malu? Yuk Simak Cara Mengobati Bintitan

Dalam pengatasan ablasi retina, penting untuk mengenali macamnya yang berbeda. Sebab, pengatasan untuk setiap tipe itu juga berlainan.

Penyebab Terkena Ablasi Retina

Penyebab ablasi retina yang umum ialah robekan atau lubang pada retina. Cairan mata dapat merembes melalui robekan itu. Mengakibatkan, retina akan terpisahkan dari jaringan yang memicunya. Pemicunya diantaranya keadaan yang disebutkan posterior vitreous detachment, yaitu terpisahkannya sisi belakang vitreous atau tubuh bening pada retina. Vitreous ialah zat gel yang memberi volume pada mata. Disamping itu, luka mata atau trauma di bagian mata dan rabun jauh yang kronis bisa memacu ablasi retina.

  • Faktor dampak negatif yang lain termasuk:
  • Diabetes yang tidak teratasi
  • Pernah merasakan operasi pada mata awalnya, seperti operasi katarak
  • Infeksi mata akut
  • Penuaan (ablasi retina wajar terjadi pada umur 50 tahun ke atas)
  • Ada kisah ablasi retina dalam keluarga
  • Pernah merasakan cedera serius pada mata

Cara Penanganan Penyakit Ablasi Retina

Bila retina Anda telah lepas, operasi jadi jalan terbaik. Beberapa jenis operasi yang direferensikan dokter akan tergantung pada faktor-faktor, termasuk berapa kronis pelepasannya.

1. Retinopeksi pneumatik (Pneumatic retinopexy)

Dalam proses ini, dokter akan menyuntikkan gelembung udara atau gas ke sisi tengah mata (rongga vitreus). Proses ini menggerakkan retina ke tempatnya, hingga dapat pulih secara baik. Dokter mungkin saja memakai cryopexy sepanjang proses ini untuk membenahi retina yang robek.

D ikutip dari American Academy of Ophthalmology, kemudian Anda perlu jaga kepala Anda dalam posisi detil yang direferensikan dokter. Proses ini membuat gelembung masih tetap ada dalam lokasi yang akurat.

Sesudah mata Anda pulih, tubuh sendirinya akan membuat cairan yang penuhi mata. Bersamaan secara berjalannya waktu, cairan ini gantikan gelembung gas yang disuntikkan dokter dalam proses pneumatic retinopexy.

2. Vitrektomi

Dalam proses vitrektomi, dokter mengusung vitreous bersama dengan jaringan yang memikat retina. Udara, gas, atau minyak silikon selanjutnya disuntikkan ke ruangan vitreous untuk menolong meratakan retina.

Gas atau cairan itu selanjutnya akan diresap dan ruangan vitreous akan berisi kembali dengan cairan tubuh. Bila minyak silikon dipakai dalam proses ini, Anda akan lewat pembandinghan untuk mengusung minyak silikon itu, beberapa waktu selanjutnya.

3. Gesper scleral (scleral buckle)

Dalam proses ini, dokter akan menjahit sepotong bahan silikon ke sisi putih mata Anda (sklera) di atas tempat yang terserang. Proses ini dilaksanakan langkah menekan halus mata ke untuk menolong ablasio retina pulih dari dinding mata.

Bila Anda mempunyai beberapa robekan atau lubang di retina, scleral yang dibikin dokter akan melingkari semua mata Anda seperti ikat pinggang.

Tetapi, “ikat pinggang” ini tidak merintangi pandangan Anda. Umumnya, scleral buckle dipasang secara tetap.