Demam Berdarah – Demam berdarah ialah infeksi virus yang diusung oleh nyamuk lalu disebarkan dengan manusia. Penyakit ini umum terjadi di wilayah tropis dan subtropis. Di Indonesia sendiri, demam berdarah mempunyai jumlah kasus yang condong bertambah tiap tahunnya. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menulis jumlah kumulatif kasus Dengue di Indonesia sampai minggu ke-22 pada tahun 2022 capai 45.387 kasus, dalam jumlah kematian 432 kasus. Selainnya tingginya jumlah kasus, demam berdarah adalah salah satunya penyakit yang beresiko dan bisa memberikan ancaman nyawa bila tidak selekasnya diatasi.

Pencegahan Terkena Demam Berdarah

Karena penyakit DBD disebabkan karena gigitan nyamuk karena itu penangkalan gigitan nyamuk dan pengaturan populasi nyamuk adalah sistem khusus untuk menghambat penebaran dan penyebaran demam berdarah. Bila teman dekat hermina tinggal atau melancong ke wilayah yang kerap terserang penyakit ini, dapat mengaplikasikan panduan berikut untuk kurangi dampak negatif gigitan nyamuk:

  • Pakai AC atau kelambu yang terpasang di sirkulasi dan tempat tidur, karena nyamuk yang bawa virus dengue sangat aktif dari fajar sampai senja, tapi mereka bisa menggigit saat malam hari.
  • pakai baju perlindungan saat ke wilayah yang disanggupi nyamuk, seperti pakaian lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu.
  • Pakai obat nyamuk yang bisa diterapkan pada baju, sepatu, peralatan kemping, kelambu atau kulit.
  • Kurangi komunitas nyamuk dengan tutup kubangan air. Nyamuk yang bawa virus dengue umumnya hidup dalam dan disekitaran rumah, berkembang biak di kubangan air. Tutup atau membuang tempat yang berisi kubangan air

Maka bila teman dekat hermina alami gejla yang diindikasi ke arah ke demam berdarah, selekasnya kerjakan pemeriksaan ke dokter supaya bisa memperoleh pengatasan lebih cepat serta lebih cepat. supaya keadaan kesehatan dapat selalu terlindungi dan terbebas dari demam berdarah kelompok kronis yang dapat mengakibatkan kematian.

Pertolongan pertama Ketika Terkena Demam Berdarah

Biasanya, pasien DBD akan disarankan untuk jalani rawat inap (opname) di dalam rumah sakit. Meskipun tidak ada obat untuk mengobati DBD, tapi gejala pasien DBD harus sembuh supaya keadaannya dapat sembuh kembali apa lagi bila alami demam berdarah yang serius. Tetapi, dokter kemungkinan bisa meluluskan pasien untuk rawat jalan di dalam rumah. Untuk Teman dekat temani orang dengan penyakit DBD, misalkan anak, karena itu pastikan selalu untuk mengawasi keadaan pasien untuk ketahui fasenya. Anda pun bisa lakukan bantuan pertolongan pertama saat temukan gejala penyakit demam berdarah.

  • Pastikan konsumsi cairan terpenuhi, 2-3 liter setiap hari untuk menghindar terjadi dehidrasi.
  • Sebab, dehidrasi bisa memberikan ancaman nyawa. Cairan yang direferensikan mencakup air putih, juice buah, larutan oralit, dan susu.
  • Janganlah minum minuman bersoda dan cafein. Ke-2 minuman ini mempunyai potensi menarik cairan keluar tubuh.
  • Istirahat keseluruhan (bed rest) sepanjang masih demam.
  • Tangani demam dengan kompres di semua tubuh, termasuk ketiak, kepala, dan selangkangan untuk mentransfer temperatur panas ke handuk kompres.
  • Minum obat menurunkan panas untuk kurangi demam. Janganlah lupa tulis jam berlangsungnya demam untuk info saat berkunjung dokter.

Baca Juga : Apa Itu Stroke Ringan ? Kenali Ciri – Ciri, Gejala dan Penanganan Stroke Ringan

Gejala Terkena Demam Berdarah

Seringkali penyakit demam berdarah ini memunculkan korban jiwa karena pengatasan yang telat. Ditambah lagi bila pasien demam berdarah sudah masuk babak berat yang beresiko. Untuk menghambat berlangsungnya kompleksitas penyakit itu, Anda perlu ketahui pertanda dan gejala DBD berat. Berikut pertanda dan gejala DBD berat yang penting Anda cermati lebih awal:

  • Lemas bertambah berat dan resah
  • Pengurangan kesadaran
  • Hipotensi (tekanan darah rendah atau makin turun)
  • Ke-2 tangan dan kaki berasa dingin
  • Ngilu perut luar biasa
  • Muntah terus-terusan atau muntah hitam
  • Kesusahan bernapas
  • Pendarahan

Hasil laboratorium memperlihatkan kenaikan iritokrit atau hemokonsentrasi lebih dari 20% dari nilai awalnya, bersama dengan pengurangan jumlah trombosit yang cepat di bawah 100.000