Flek Paru – Paru – Penyakit flek paru-paru atau yang dikenali tuberkulosis (TBC) ialah penyakit yang bisa dirasakan siapa pun, baik beberapa anak atau dewasa. Berdasar data Kementerian Kesehatan, Indonesia pada tahun 2023 tempati rangking ke-2 sesudah India dalam perolehan diagnosis rangking TBC dalam jumlah kasus 969 ribu jiwa dan sama dengan 11 kematian /jam. Seperti apakah beberapa ciri penyakit flek paru-paru dan bagaimanakah cara menghambatnya? Baca penjelasannya di bawah ini.

Gejala Flek Paru-Paru

Tubuh akan berusaha menantang semua tipe benda asing, termasuk bakteri penyebab flek paru-paru. Pada sebagian orang, kebal tubuh lebih kuat akan menghambat timbulnya gejala infeksi bakteri TB dan menyebarkannya pada orang lain.

Dalam pada itu, bila infeksi bakteri TB memunculkan gejala, berikut ialah beberapa gejala TB atau flek paru-paru yang ada:

  • Batuk kronis yang terjadi lebih dari dua minggu
  • Batuk dibarengi darah atau dahak
  • Ngilu dada waktu bernapas
  • Napas sesak
  • Malaise
  • Pengurangan berat tubuh yang tidak diperkirakan
  • Kecapekan
  • Demam
  • Berkeringat pada malam hari
  • Menggigil
  • Selera makan turun

Tetapi, beberapa gejala itu seperti gejala penyakit lain. Oleh karena itu, diskusikan ke dokter bila Anda alami gejala flek paru-paru, terlebih bila Anda lebih rawan terkena penyakit ini. Penyakit TB yang terdeteksi sejak awal lebih gampang untuk diobati dan tidak memunculkan kompleksitas.

Pengobatan Flek Paru – Paru

Penyebab flek paru paru ialah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini bisa menyebar secara gampang lewat recikan dahak atau ingus yang keluar waktu bicara, bersin, atau batuk dari pasien TBC.

Baca Juga : Yuk Cari Tahu Gejala Awal Terkena Penyakit Vitiligo

Tetapi, pasien flek paru paru atau tuberculosis (TBC) biasanya tidak merasa kan gejala awalnya hingga susah dijumpai. Ini disebabkan karena ketidakaktifan bakteri sepanjang sekian tahun dan menjadi lagi aktif hingga beresiko terjadi infeksi berulang-ulang di masa datang.

flek paru paru ini dapat terjadi pada siapa pun, termasuk bayi, lanjut usia, dan orang yang mempunyai mekanisme imun kurang kuat, seperti pasien kemoterapi, diabetes, dan pasien HIV/ AIDS. Disamping itu, mereka yang hidup bersisihan dengan pasien TBC dan ada di lingkungan yang kurang bersih beresiko alami penyakit flek paru paru atau TBC.

Bila hasil diagnosisnya positif, karena itu pasien harus segera jalani perawatan supaya infeksi bisa selekasnya sembuh. Umumnya pasien diwajibkan konsumsi beberapa macam obat sepanjang enam bulan atau lebih. Dalam prakteknya, pasien seharusnya tidak lupa konsumsi obat sama sesuai saran gunakan yang diputuskan dokter. Jika lupa,karena itu ini bisa mengakibatkan infeksi makin susah diatasi. Ini karena bakterinya sudah jadi tahan pada obat yang diberi.

Dan untuk pasien yang perlu jalani penyembuhan lewat therapy pengamatan, karena itu dia umumnya harus opname di dalam rumah sakit sepanjang 2-4 minggu supaya penyakitnya tidak sampai menyebari orang sekeliling.

Hal yang lain harus dipahami saat penyembuhan berjalan ialah adalah beberapa gejala sering malah lebih buruk pada 2-3 minggu sesudah pasien jalani perawatan. Hasil cahaya X bisa juga menjadi tidak memperlihatkan imbas krusial dari penyembuhan yang digerakkan sampai beberapa waktu lama waktunya. Oleh sebab itu, diagnosis dan pengatasan selekasnya harus dilaksanakan jika Anda merasakan diri kemungkinan terkena TBC.

Jika tidak selekasnya diatasi, karena itu TBC bisa mengakibatkan kerusakan paru-paru yang karakternya tetap. Dan seperti disentil awalnya, organ lain bisa juga terserang dampaknya, misalkan seperti berkurangnya daya saksikan, peralihan warna urin dan air mata (jadi oranye atau kecoklatan), ada ruam kulit, sampai radang liver.