Diare – Penyebab mencret atau diare ialah minuman atau makanan yang kotor dan tercemar mikroorganisme. Umumnya diare berjalan 2-3 hari dan dapat diatasi beberapa obat yang dipasarkan bebas. Tapi pada kasus khusus, diare atau mencret dapat berjalan beberapa minggu.
Penyebab mencret terkait dengan kebersihan, khususnya kebersihan makanan. Oleh karena itu, kamu harus pastikan minuman atau makanan yang kamu konsumsi telah betul-benar-bersih. Masalahnya beberapa orang terserang penyakit diare satu atau 2x satu tahun.
Penyebab mencret atau diare umumnya terjadi karena cairan dari makanan tidak bisa diresap usus secara baik, atau ada kebanyakan cairan yang disekresikan ke usus. Umumnya, usus besar akan menyerap cairan dari makanan yang kamu konsumsi dan tinggalkan kotoran (feses) 1/2 padat.
Bila cairan dari makanan itu tidak diresap baik, karena itu hasilnya feses bisa menjadi encer atau cair. Keadaan ini dikuasai banyak faktor hingga penyakit diare bisa berjalan singkat atau lama.
Umumnya, penyebab mencret atau diare ialah virus, bakteri dan parasit sampai alergi. Benda asing itu masuk ke badan lewat makanan. Salah satunya hewan pembawa bakteri ialah lalat. Makanan yang sudah dilalati seharusnya dibuang untuk menghambat diare. Penyebab mencret atau diare bisa terjadi karena kuman yang melekat pada tangan yang kotor dan masuk ke badan saat sedang makan. Penyebab mencret bisa juga disebabkan oleh intoleransi pada beberapa makanan, seperti fruktosa dan laktosa
Faktor – Faktor Penyebab Diare
Diare dapat disebabkan karena beragam keadaan, dimulai dari infeksi, keracunan makanan, alergi makanan, atau penyakit yang lain bisa memacu berlangsungnya diare. Berikut ialah beberapa contoh penyebab diare:
- Infeksi virus, seperti rotavirus, yang diikuti diare berair dan umumnya terjadi pada beberapa anak
- Infeksi bakteri Campylobacter dan Escherichia coli, yang umumnya disebutkan keracunan makanan, disebabkan karena mengonsumsi makanan yang tidak diolah hingga masak
- Infeksi bakteri Clostridium difficile, yang diikuti diare berair dan kram perut sesudah konsumsi antibiotik
- Infeksi bakteri Salmonella, yang umumnya terjadi karena konsumsi daging kurang masak, khususnya daging ayam, dan telur mentah atau 1/2 masak
- Amebiasis dan infeksi bakteri Shigella, yang diikuti tinja bau amis, berdarah, atau berlendir
- Infeksi Cryptosporidium (kriptosporidiosis), yang terjadi sesudah minum atau mungkin tidak menyengaja menelan air yang tercemar dan tidak diolah
- Alergi makanan, yang diikuti diare beberapa saat atau optimal 2 jam sesudah konsumsi makanan penyebab alergi
- Intoleransi laktosa, yang umumnya dibarengi kembung, feses bau asam, dan anus perih atau kemerahan sesudah mengonsumsi makanan yang mengandung susu
- Sindrom malabsorbsi, yang diikuti diare akut yang bau menusuk dan berat tubuh turun
- Radang usus, yang bisa dibarengi sakit di perut, kerap mulas, dan diare darah atau lendir
- Irritable bowel syndrome, yang diikuti BAB cair, dan kram perut yang lenyap muncul dan makin membaik sesudah bab
- Efek therapy klinis, seperti kemoterapi, radioterapi, atau operasi
- Penyakit lain, seperti hepatitis atau kanker usus besar
Baca Juga : Kenali Gejala Hingga Langkah Menangani Radang Tenggorokan
Obat Penyebuhan Diare
Penyembuhan khusus diare ialah menghambat dehidrasi. Dehidrasi ialah keadaan saat cairan badan yang lenyap semakin banyak dibanding yang dimakan. Keadaan ini bisa mengakibatkan badan tidak berperan dengan normal. Untuk penangkalannya pasien bisa minum cairan elektrolit, untuk menukar cairan badan yang lenyap karena diare. Disamping itu, mengonsumsi makanan lunak, suplemen probiotik, dan obat anti diare dapat didapat di apotek atau toko obat, dianjurkan untuk percepat rekondisi diare.
- Obat antibiotik
- Obat penurun ngilu
- Obat yang bisa perlambat pergerakan usus
Untuk menghambat diare, disarankan selalu untuk jaga kebersihan diri dan makanan, misalkan dengan membersihkan sayur dan buah saat sebelum dikonsumsi, tidak konsumsi makanan atau minum air yang belum sempat diolah hingga masak, dan rajin membersihkan tangan.