Down Syndrome – Kelahiran seorang bayi adalah hal yang ditunggu oleh dari hasil cinta ke-2 orang tuanya. Sebagai orangtua, pasti mengupayakan dan mengharap bayinya lahir secara baik dan sehat. Tetapi, kemungkinan ada juga yang perlu terima bukti jika bayi yang dilahirkannya alami down syndrome/sindrom down.
Down syndrome adalah keadaan kromosom genetik yang alami abnormalitas semenjak bayi. Kromosom dalam jumlah yang berlebihan dan tidak pas ini yang mengakibatkan bayi lahir dengan keadaan Down Syndrome.
Untuk keadaan kasus Sindrom Down di Indonesia alami kenaikan. Diambil dari Pusat Data dan Info Kementrian Kesehatan RI (Infodatin) Down Syndrome Tahun 2019, menginfokan jika kasus baru Sindrom Down pasien rawat jalan di Rumah Sakit di Indonesia berdasar data SIRS Online laporan tahun 2015 (2.488), lalu 2016 (2.598), dan 2017 (2.776).
Penyebab dari Down Syndrome ini terjadi karena kekeliruan pemisahan sel yang terjadi di saat embrio yang disebutkan “nondisjunction” embrio yang umumnya mengahsilkan 2 salinan kromosom 21, malah hasilkan 3 salinan kromosom 21. Akibatnya karena ini, bayi jadi mempunyai 47 kromosom bukan 46 kromosom sama dalam umumnya.
Ciri – Ciri Down Syndrome
Gejala down syndrome pada anak kecil memiliki beberapa ciri-ciri fisik yang sama karena ada faktor turunan dari orangtua dan keluarga. Ada banyak ciri-ciri fisik yang berperanan dalam performa penderita down syndrome misalnya:
- Telapak tangan yang cuma mempunyai satu lipatan.
- Mata miring ke atas dan ke luar.
- Berat dan panjang saat lahir di bawah berat umumnya.
- Mulut kecil.
- Sisi hidung kecil dan tulang hidung rata.
- Tangan lebar sama ukuran jemari yang pendek.
- Memiliki tubuh pendek.
- Memiliki kepala kecil.
- Lidah mencolok keluar.
- Ada jarak yang luas di antara jemari kaki pertama dan ke-2 .
Penyebab Anak Terkena Down Syndrome
Down syndrome terjadi karena ada abnormalitas genetik yang mengakibatkan elemen DNA tercipta secara tidak normal. Ini mengakibatkan perkembangan dan peranan organ tubuh janin jadi tidak normal. Tidak ada penyebab tentu kenapa jumlah kromosom 21 menjadi 3 buah dan menyebabkan down syndrome. Tetapi, ada beragam keadaan yang mengakibatkan bertambahnya dampak negatif down syndrome pada bayi, Sayang, sampai sekarang belum sempat dijumpai dengan tentu apa yang mengakibatkan janin alami abnormalitas itu. Walau begitu, beberapa riset temukan jika ada banyak faktor yang bisa tingkatkan dampak negatif seorang wanita melahirkan anak dengan abnormalitas genetik ini, yakni:
Baca Juga : Kenali Gejala, Penyebab Hingga Pengobatan Coulrophobia
Memiliki Genetik Down Syndrome
Ada genetik khusus yang mengakibatkan seorang pasangan mempunyai potensi mempunyai anak dengan down syndrome. Baik pria atau wanita bisa turunkan genetik down syndrome ke beberapa anak mereka.
Mempunyai Anak dengan Down Syndrome
Orangtua yang telah mempunyai anak down syndrome awalnya beresiko tinggi untuk mempunyai lagi anak dengan keadaan yang sama. Orangtua diharuskan untuk konsultasi sama dokter lebih dulu saat sebelum putuskan mempunyai anak sesudah melahirkan anak down syndrome.
Kurang Konsumsi Asam Folat
Asam folat penting untuk perubahan janin saat di kandungan. Kurang konsumsi asam folat dapat tingkatkan kesempatan janin tumbuh dengan down syndrome. Ibu hamil benar-benar disarankan untuk konsumsi makanan tinggi asam folat, misalnya bayam, telur, dan brokoli.
Hamil pada usia lebih tua
Dampak negatif ibu memiliki kandungan bayi Down syndrome akan bertambah bersamaan pertambahan umur ketika hamil. Beberapa study mengatakan jika dampak negatif melahirkan bayi dengan Down syndrome akan semakin tinggi pada wanita hamil yang berumur di atas 35 tahun.
Ini kemungkinan karena makin tua umur wanita, kualitas sel telurnya akan makin turun, hingga dapat mengakibatkan berlangsungnya masalah pembangunan elemen genetik saat pembuahan. Meskipun begitu, hal itu belum dapat menjadi dasar khusus, karena cukup banyak wanita hamil berumur di bawah 35 tahun yang melahirkan anak dengan Down syndrome.
Merokok dan konsumsi alkohol terlalu berlebih saat hamil
Ibu hamil yang kerap konsumsi alkohol atau merokok disebutkan mempunyai dampak negatif semakin tinggi untuk memiliki kandungan bayi dengan Down syndrome.
Ini diperhitungkan karena ke-2 rutinitas jelek itu bisa membuat elemen genetik atau DNA janin lebih rawan rusak dan tidak tercipta dengan prima, hingga alami Down syndrome.
Kerap terkena pencemaran dan zat beracun
Salah satunya faktor dampak negatif yang diperhitungkan berperan saat mengakibatkan janin alami Down syndrome ialah pencemaran polusi dan zat beracun saat hamil. Pencemaran polusi ini dapat terjadi saat ibu hamil banyak mengisap asap rokok, kendaraan motor, atau asap pabrik.
Dan zat beracun yang diperhitungkan bisa tingkatkan dampak negatif timbulnya Down syndrome asal dari pestisida, sampah pabrik, sampai logam berat, seperti arsenik, timbal, dan merkuri.
Kekurangan nutrisi saat hamil
Gizi yang terpenuhi memiliki peran penting untuk kehamilan yang sehat. Hal ini berlaku untuk kurangi dampak negatif berlangsungnya Down syndrome pada janin. Berdasar sebagian penelitian kesehatan, ibu yang kekurangan gizi tertentu, seperti folat, protein, zat besi, vitamin D, dan omega-3, disebutkan beresiko semakin tinggi untuk melahirkan bayi dengan Down syndrome.
Karena banyak hal di atas dapat tingkatkan dampak negatif bayi alami Down syndrome, karena itu ibu hamil perlu menghindariinya. Disamping itu, lakukan pemeriksaan kandungan ke dokter dengan teratur. Saat menganalisis Down syndrome pada janin, dokter akan lakukan rangkaian pemeriksaan klinis yang mencakup ultrasonografi (USG) dan test genetik (test DNA) pada janin.