Rabies – Rabies ialah penyakit infeksi kronis yang serius dan bisa memengaruhi mekanisme saraf pusat manusia dan hewan. Penyakit ini umumnya disebarkan lewat gigitan atau cakaran dari hewan yang terkena virus rabies. Bila tidak cepat diatasi, rabies bisa mengakibatkan kematian. Penyakit ini jadi permasalahan kesehatan warga yang serius di sejumlah negara hingga membutuhkan usaha pengendalian dan pencegahan yang efisien untuk meminimalisir dampak negatif penyebaran penyakit ini ke manusia.
Virus rabies termasuk dalam barisan virus RNA yang dikenali sebagai Lyssavirus dan biasanya menebar lewat saliva hewan yang terkena. Hewan yang umum terkena dan jadi sumber penyebaran rabies ialah anjing, kucing, rakun, ubah, dan kelelawar. Sesudah terkena, virus rabies akan menebar lewat mekanisme saraf pusat dan mengakibatkan infeksi dalam otak dan sumsum tulang belakang. Meski begitu, penyakit ini bisa dihindari satu diantaranya dengan pemberian vaksinasi pada hewan piaraan.
Cara Pencegahan Terkena Rabies
Penangkalan rabies bisa diawali lakukan vaksinasi pada beberapa hewan yang mempunyai potensi menebarkan virus rabies, seperti anjing piaraan Anda misalkan. Di Amerika Latin, angka rabies sudah turun dengan mencolok semenjak diterapkan vaksinasi rabies secara umum. Hal sama dilaksanakan di negara Thailand, dan vaksinasi jadi cara paling efisien dalam penangkalan virus rabies. Selainnya vaksinasi ada langkah-langkah yang bisa Anda kerjakan untuk menghambat hadirnya virus rabies, berikut salah satunya:
1. Memvaksin hewan piaraan
Hewan piaraan seperti kucing atau anjing harus divaksinasi. Ini dilaksanakan supaya virus rabies tidak serang hewan kesayangan Anda. Umumnya, semua anjing dan kucing yang berumur lebih dari 4 bulan wajib divaksinasi rabies. Vaksin biasanya perlu diulangi sepanjang setahun sekali atau sama sesuai saran dokter hewan.
2. Jangan dibiarkan hewan piaraan berkeliaran di luar sendiri
Walau hewan piaraan memiliki hak mengisap udara bebas tapi untuk keamanan Anda jangan biarkan berkeliaran sendiri di luar rumah. Masalahnya hewan piaraan yang didiamkan berkeliaran sendiri di luar rumah bisa jadi berhubungan dengan hewan yang lain mempunyai rabies.
Mengakibatkan, tanpa setahu Anda, hewan terjangkit rabies dan beresiko menyebarkannya pada Anda. Oleh karena itu, selalu pantau hewan piaraan Anda untuk kesehatannya dan Anda pemilik.
Baca Juga : Intip Cara Ampuh Untuk Menghilangkan Batuk Berdahak
3. Jangan memiara hewan liar asal-asalan
Beragam hewan liar yang rawan bawa virus rabies. Oleh karena itu, jangan mengasal ambil dan memiaranya. Walau hewan kelihatan ramah tapi perasaannya teruslah liar. Hewan bisa jadi menggigit dan mencakar Anda kapan saja dianya merasa terancam. Bila Anda ingin memiaranya, seharusnya kontrol lebih dulu pada dokter hewan.
4. Jauhi contact langsung dengan satwa liar
Seharusnya, jauhi contact langsung dengan satwa liar baik pada kondisi hidup atau mati. Upayakan tidak untuk sentuh hewan liar apa pun itu dengan tangan kosong. Apa lagi bila Anda memberikannya makan secara langsung dari tangan. Disamping itu, bila hewan memperlihatkan sikap tidak lumrah seharusnya Anda pun menjauh darinya karena kemungkinan mempunyai virus rabies.
Gejala Yang Dirasakan Saat Terkena Rabies
Gejala awalnya rabies biasanya ada 30-90 hari sesudah seorang tergigit hewan yang terkena virus rabies. Tetapi, pada kasus tertentu, gejala dapat muncul pada perhitungan minggu atau tahun. Gejala awalnya rabies dapat serupa dengan keluh kesah penyakit flu. Pasien biasanya alami demam, sakit di kepala, dan ngilu otot. Rabies bisa juga memunculkan gejala ciri khas, seperti kesemutan, ngilu, dan gatal yang mengusik di tempat gigitan.
- Demam
- Lemas
- Lenyap selera makan
- Ngilu kepala
- Menggigil
- Sakit kerongkongan
- Muntah dan mual
- Diare
- Masalah kuatir
- Resah
- Susah tidur atau insomnia
- Stres
Bila rabies tidak teridentifikasi dan tidak selekasnya diatasi, tanda-tandanya akan berkembang jadi lebih kronis. Gejala kelanjutan ini dapat dikelompokkan jadi dua type, yakni agresif dan paralitik. Berikut penuturannya: